Agen Judi Terpercaya : Kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia 2018 menimbulkan pertanyaan besar. Mungkin masih wajar apabila mereka gagal menjadi juara, tapi kalau lolos saja sudah tidak mampu, pasti ada yang tidak beres dalam tubuh Italia saat ini.
Kegagalan ini merupakan kegagalan Italia yang pertama kalinya sejak 1958. Kala itu, Italia tak lolos ketika Piala Dunia berlangsung di Swedia. Lalu kali ini, Swedia kembali menjadi mimpi buruk lagi karena Italia tak bisa mengatasi mereka di pertemuan playoff yang menentukan.
Ventura yang bekerja sebagai pelatih Italia sejak 2016 menggantikan Antonio Conte pun menjadi sorotan utama. Sepertinya, memang ia tak punya kapasitas yang mumpuni untuk melatih pasukan Gli Azzurri.
Secara kualitas pemain, Italia tentu saja memiliki komposisi materi yang sangat bagus. Mulai dari penjaga gawang hingga pemain depan adalah para pemain kenamaan di Eropa. Sebut saja Gianluigi Buffon sebagai kiper utama, di lapis kedua masih ada nama Gianluigi Donnarumma. Kemudian di lini belakang, Italia punya Leonardo Bonucci. Di tengah, mereka punya Marco Verratti dan Ciro Immobile sebagai ujung tombak. Itu hanya sebagian nama saja.
Dalam sejarah perjalanan karier Ventura sebagai pelatih, memang ia tidak terbiasa melatih tim bertabur bintang. Sebelum melatih Italia, pria 69 tahun tersebut pernah menangani sejumlah klub termasuk Torino, Bari AS Pisa. Ia juga pernah menangani Napoli selama setahun antara 2004 hingga 2005. Namun tak ada gelar di kompetisi bergengsi yang pernah mencatut namanya.
Salah satu faktor yang membuatnya terpilih sebagai pelatih Italia adalah kepandaiannya memoles pemain muda hingga menjadi pemain cukup apik. Hal itu diakui oleh presiden FIGC, Carlo Tavecchio.
"Dia melatih banyak pemain yang terus bermain untuk Italia. Dia memiliki pengalaman hebat dalam melatih pemain muda dan saya percaya bahwa dia selalu memiliki rasa kesetiaan yang kuat,” ucapnya.
Namun kepandaian mengorbitkan pemain muda saja tidak cukup untuk memegang kendali armada besar Italia. Pelatih yang memiliki banyak pengalaman di bidang lainnya lebih dibutuhkan untuk melatih Italia saat ini.
Ventura kini rawan mendapat pemecatan. Kritik dari berbagai kalangan telah mendarat kepadanya termasuk dari mantan bosnya di Torino, Urbano Cairo.
"Saya tidak tahu kenapa masih saja belum mengundurkan diri. Karena jujur saja, dia tidak seperti Ventura yang saya tahu. Dia terlihat kayak seorang tamu di Timnas Italia ketimbang seorang pelatih," tutur presiden Torino tersebut.
Namun demikian, Ventura masih emoh mengundurkan diri. Ia masih percaya dengan kemampuannya. Walakin yang pasti, ia sadar, bahwa posisinya tidak aman.
Sejauh ini terdapat beberapa nama yang sudah santer dikaitkan dengan Italia untuk menggantikan Ventura di antaranya adalah Carlo Ancelotti, Roberto Mancini, Antonio Conte dan Luigi Di Biagio. Siapa yang terbaik di antara empat pelatih tersebut?
Carlo Ancelotti
Ancelotti adalah pelatih yang sangat kaya pengalaman. Pria 58 tahun tersebut pernah menangani klub-klub besar seperti Juventus, Milan, Chelsea, PSG, Real Madrid, dan Bayern Munchen. Dan di setiap klub yang dilatihnya tersebut, Ancelotti selalu memberikan gelar juara baik di kancah domestik maupun internasional. Total tak kurang dari 18 trofi pernah Ancelotti rasakan termasuk tiga Liga Champions dan dua Piala Dunia Antarklub.
Di manapun ia melatih, hampir pasti Ancelotti mendapat sokongan dana memadai untuk menciptakan tim yang ia impikan. Hal itu banyak membantunya meraih kesuksesan.
Dan melatih tim nasional akan terasa berbeda bagi Ancelotti. Meskipun secara teknis tidak ada perbedaan, namun tetap ada perbedaan dengan melatih sebuah klub. Misalnya jika ia menginginkan pemain, ia tak bisa membeli dari luar negara. Maka ia harus fokus pada pemain lokal. Namun skalanya tentu saja lebih besar daripada sebuah klub.
Ancelotti sendiri baru saja meninggalkan Munchen. Sampai saat ini ia belum memilih klub berikutnya karena ia ingin istirahat dulu sebelum mengambil pekerjaan baru.
Pada satu kesempatan, ia pernah menyatakan tak ingin melatih tim nasional, ia hanya ingin melatih klub yang memiliki aktivitas setiap hari. Ini mungkin yang bisa menjadi hambatan bagi Italia jika ingin mengangkat Ancelotti sebagai pelatih. Tapi jika Italia sukses membujuk mantan pelatih AC Milan tersebut, rasanya akan memberi banyak keuntungan untuk Italia ke depannya.
Meskipun usia Ancelotti tak lebih tua dari Ventura tapi Ancelotti lebih kaya pengalaman dan mental juaranya lebih terasah.
Roberto Mancini
Pelatih 52 tahun ini juga terbilang sukses sebagai pelatih. Ia pernah membawa Inter Milan juara Serie A secara beruntun dari 2005 hingga 2008. Selain itu, ia juga pernah melatih Manchester City dan menjadi juara Liga Inggris pada 2012/2013.
Pelatih yang pernah menjuarai Liga Turki bersama Galatasaray ini sekarang terikat kontrak dengan Zenit St Petersburg. Meninggalkan klub untuk bergabung dengan timnas mungkin saja akan dilakukan Mancini, seperti Conte yang meninggalkan Juventus untuk melatih timnas kala itu.
Tapi masalahnya, ia masih punya kontrak hingga 2020 mendatang setelah diangkat sebagai pelatih tengah tahun ini. Maka jika ia ingin mengambil kesempatan menjadi pelatih Italia, maka ia harus membicarakan dengan klubnya saat ini.
Antonio Conte
Mengembalikan Conte ke bangku pelatih Italia akan terasa aneh. Pasalnya, ia baru saja meninggalkan Italia tahun lalu untuk melatih Chelsea.
Di Chelsea, Conte langsung sukses memberikan gelar di musim pertamanya. Namun di musim yang baru berjalan ini, ia memang sedang diterpa gosip miring soal posisinya.
Namun rasanya tidak mungkin bagi Chelsea memecat Conte dengan mudah. Lagipula, Chelsea saat ini masih memiliki peluang besar menjadi juara mengingat posisinya di peringkat empat klasemen dan ke depannya masih ada 27 pertandingan lagi hingga akhir musim.
Luigi Di Biagio
Kandidat selanjutnya adalah Biagio. Pelatih 46 tahun tersebut saat ini berada di bangku pelatih timnas Italia U-21. Memang ia sudah punya pengalaman melatih, namun untuk naik ke tingkat senior rasanya masih belum mungkin.
Sama dengan Ventura, ia tidak punya pengalaman melatih klub besar. Ketika menekuni dunia pelatih sepakbola, ia mengawali di La Storta lalu menjadi pencari bakat timnas Italia.
Mungkin karena bakatnya menilai kemampuan pemain tersebut ia diangkat sebagai pelatih tim muda Italia U-20 pada 2011. Lalu 2013, ia menjadi pelatih U-21. Namun untuk menggantikan Ventura, rasanya Biagio masih belum mampu.
GRAND99 sekarang berubah nama menjadi GRANDVENUS
GRANDVENUS.COM SITUS JUDI ONLINE TRANSAKSI AMAN , CEPAT , DAN TERBAIK DI INDONESIA
Untuk Info / Pertanyaan Yang Ingin Diajukan Silahkan Hub Kami Dengan Layanan 24Jam :
Contact Us On :
WEB / LiveChat : www.Grandvenus.com
PIN BB : D61A7B6B
Group Facebook : www.facebook.com/groups/1572899213010223/
LINK DAFTAR : http://grandvenus.com/register
No comments:
Post a Comment